USBN & Bagaimana Rasionalitas Saya Menghadapi Kecurangan
Setelah 1 bulan. Akhirnya. Setidaknya ada waktu beberapa jam untuk memperbarui blog yang sempat terbengkalai ini. Sejujurnya, USBN masih tersisa hari senin dan selasa, dan mumpung akhir pekan di depan mata, saya sempatkan memperbarui blog ini dengan sekelumit kisah yang berhasil membawa kewarasan saya menuju titik terendah. Semua kisah ini bermula 2 hari sebelum USBN dimulai, kala ibu saya pulang ke rumah membawa kabar yang bersumber dari salah satu teman sekelas saya tentang peredaran bocoran soal dan kunci jawaban USBN. Saya hanya tertawa - Ya, tertawa. Tapi selepas tawa itu, saya baru sadar bahwa sedang menghadapi musuh laten bersembunyi di balik tiap murid hingga USBN hari kelima ini. Saya belajar tiap malam dengan isi kepala terbelah dua : Satu sisi bekerja keras untuk mempelajari tiap materi yang ada, satu sisi membayangkan bagaimana para penikmat bocoran belajar dengan santainya. Ternyata, tidak hanya saat belajar yang santai. Selama ujian, para penikmat bocoran hanya butuh