Catatan Jiwa #1 : Cinta dan Nafsu
Cinta. Nafsu. Dua alam yang kontras. Dua sisi yang punya batas. Dua kata yang memanipulasi realitas.
Mereka yang bicara luas cinta, kadang kala hanya jatuh pada dalamnya nafsu.
Mereka yang mengatakan tak ingin kehilangan orang lain, dapat disebut nafsu.
Mereka yang saling membangun kesunyian masing-masing dalam riuh jiwa, itulah cinta, yang sayangnya hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan. Titik nadir harapan.
Mereka yang saling bertahan pada kepala dan akal masing-masing adalah cinta, yang hanya untuk diri sendiri.
Manusia-manusia yang saling membicarakan masa depan, hanya bermimpi tentang kenikmatan.
Cinta cukuplah tentang cinta. Bukan keinginan. Bukan kenikmatan. Apalagi eksibisi roman picisan atau museum perasaan. Hanya satu arsip perjalanan tentang kebersamaan dan ketulusan melepaskan.
Nafsu cukuplah tentang nafsu. Kemegahan memiliki. Keengganan melepas. Kenikmatan meraih. Kepuasan menggenggam.
Akan tiba saatnya, kita sampai pada satu titik bahwa abadi hanya ilusi, dan semua terserahkan pada hati, apakah nafsu atau cinta yang selama ini kita kuasai?
Mereka yang bicara luas cinta, kadang kala hanya jatuh pada dalamnya nafsu.
Mereka yang mengatakan tak ingin kehilangan orang lain, dapat disebut nafsu.
Mereka yang saling membangun kesunyian masing-masing dalam riuh jiwa, itulah cinta, yang sayangnya hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan. Titik nadir harapan.
Mereka yang saling bertahan pada kepala dan akal masing-masing adalah cinta, yang hanya untuk diri sendiri.
Manusia-manusia yang saling membicarakan masa depan, hanya bermimpi tentang kenikmatan.
Cinta cukuplah tentang cinta. Bukan keinginan. Bukan kenikmatan. Apalagi eksibisi roman picisan atau museum perasaan. Hanya satu arsip perjalanan tentang kebersamaan dan ketulusan melepaskan.
Nafsu cukuplah tentang nafsu. Kemegahan memiliki. Keengganan melepas. Kenikmatan meraih. Kepuasan menggenggam.
Akan tiba saatnya, kita sampai pada satu titik bahwa abadi hanya ilusi, dan semua terserahkan pada hati, apakah nafsu atau cinta yang selama ini kita kuasai?
Comments
Post a Comment