Baca Buku atau Nonton Film?

Bulan-bulan ini, saya akan semakin aktif untuk menulis di blog, tentang literasi, membaca, dan pertanggungjawaban saya sebagai seorang Duta Baca, dan juga diselingi 1 atau 2 artikel kehidupan yang jadi topik utama blog ini. Sebelumnya, saya meminta maaf sekali kepada para pembaca setia blog ini. Saya sempat melihat statistik pembaca saya yang agak sedikit menurun. Saya mengerti hal itu terjadi karena saya memanfaatkan blog ini sebagai sarana untuk saya bercerita tentang buku, literasi, dan hal-hal semacamnya. Setelah pertengahan Desember, saya akan menelurkan kisah-kisah kehidupan dan inspirasi kembali.

Satu hal yang sering menjadi pertanyaan kita : "Baca buku, atau nonton film?" Biasanya, pertanyaan ini muncul ketika kita ingin menonton film yang diadaptasi dari buku. Misal : Harry Potter, The Divergent Series, Robert Langdon Series, Godfather, Forrest Gump, dan The Hobbit. Apalagi, ketika buku tersebut telah kita nikmati dan menjadi kesukaan kita. Tentunya, kita akan berharap film tersebut lebih baik dari si buku.

Saya tidak menyarankan salah satu dari dua pilihan di atas.

Sederhananya begini.


Jika anda adalah pecinta seni visual, yang mencari penampilan eksplisit dan jalan cerita yang dijabarkan melalui visual dan ingin mendapatkan emosi dari seni tersebut, seperti seni peran, sinematografi, dan hal-hal yang sifatnya eksplisit, ada baiknya menonton film. Namun, jika anda adalah seorang pecinta imajnasi, fantasi, dan suka bekerja dengan otak untuk membayangkan sesuatu, dan lebih memilih tulisan sebagai faktor yang menentukan perasaan anda, buku adalah hal yang tepat untuk anda, terutama novel.

Tetapi, jika anda ingin melakukan dua hal tersebut, sangat dipersilakan. Bisa jadi anda melakukan 2 hal tersebut karena memang anda ingin mendapatkan comparison, mencari perbedaan, kelebihan, dan kekurangan di antara keduanya. Anda ingin mencoba menikmati keduanya, dan ingin menentukan satu yang lebih baik dari yang satunya lagi.

Tapi, entah mengapa saya lebih memilih buku. Bagi saya, buku memang punya utilitas yang bisa dibilang lebih luas dari film, karena memang sudah banyak manfaat buku yang terbukti secara ilmiah dan sains. Meningkatkan kinerja otak dan memori, memperbanyak perbendaharaan kosa kata, melatih imajinasi. Sementara saya akan memilih film ketika memang saya ingin dan membutuhkan refreshment - Emosi yang bersumber dari acting, teknik directing yang khas, komedi yang segar, and, well, action set pieces. Namun, jika anda ingin mencari manfaat sejati dari nonton film yang memang telah diteliti dengan benar secara ilmiah, silakan nonton film macam Pengabdi Setan atau Annabelle - Menyehatkan jantung, membakar kalori (Baca : Bikin kurus), meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh, dan uniquely, meningkatkan kesehatan otak.

Semua kembali kepada anda. Kenikmatan dan pilihan ada di diri anda. Buku atau film, sama-sama menghibur dan bermanfaat.

Salam Filosofi!

Comments

Popular Posts