Blog The Book #7 : Negeri Van Oranje - Wahyuningrat

Bagi saya, hingga kini, semakin sedikit novel-novel Indonesia berkualitas yang ditelurkan oleh dunia kepenulisan Indonesia. Novel Indonesia terakhir yang saya baca sebelum membaca buku yang akan dibahas kali ini adalah Ayah karya Andrea Hirata yang emosionalnya bukan main. Setelah itu saya jarang sekali menemukan buku-buku Indonesia yang cerita dan karakternya berkualitas.

Sebelum membaca Ayah, saya menemukan buku Negeri Van Oranje. Sejak melihat sampulnya, saya sudah tertarik dengan buku ini. Sinopsisnya pun ringan - Tentang kehidupan 5 orang yang awalnya tak saling mengenal menjadi sahabat dekat dan berusaha menghadapi permasalahan di kampusnya masing-masing di Belanda, menghadapi kisah cinta yang rumit, dan juga tantangan persahabatan yang melanda.

Mari saya perkenalkan kepada Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri. Pertemuan awal di Amersfoort merubah hubungan mereka selamanya. Sejak itu persahabatan tumbuh di antara mereka, hingga muncul pula persaingan tersembunyi : Untuk merebut hati Lintang. Tidak hanya itu, kisah studi dan petualangan mereka serta penjabaran indah mengenai negeri Kincir Angin itu menjadi pendukung cerita mereka.

Kalau dikupas lebih dalam, Negeri Van Oranje sebenarnya adalah novel romansa yang menghadirkan kisah persahabatan dan studi tiap tokohnya di Belanda. Namun, paruh awal buku hingga pertengahan lebih banyak menceritakan kisah kehidupan dan studi mereka,  introduksi dan awal persahabatan tiap karakter, serta permasalahan yang dihadapi tiap karakter. Namun, menjelang akhir, novel ini menyajikan kisah cinta yang bukan kacangan, ecek-ecek, tetapi hangat dan menarik.



Salah satu daya tarik novel ini adalah kisah cinta yang diam-diam, namun itu bukanlah yang utama. Kisah studi, chemistry, dan kehidupan suka duka para tokoh menjadi aktor utama dalam buku ini. Suntikan humor pun terasa setiap 2-3 halaman dibalikkan. Dari kisah terpaksa mencari part-time job, bolak-balik mengurusi paper, mengantarkan orang Indonesia yang sombongnya bukan main, setiap kisah menyajikan humor yang kocak dan juga bikin kita terpaku, dan sumber humor paripurnanya adalah tingkah laku para karakter yang berhasil memancing ketertarikan dan juga terkadang emosi pembaca.

Yang menarik pula adalah bagaimana penulis menjabarkan Belanda dengan sangat rapi, detil, dan mampu memicu saya untuk membayangkan Belanda dengan sepenuh hati. Setiap senja, kafe, museum, jalan-jalan raya, stasiun, dan kampus hingga festival dijelaskan dengan mendalam, bahkan hingga kepada sejarah dan kisah-kisah menarik dibaliknya.

KESIMPULAN :
Membaca Negeri Van Oranje tak ubahnya membaca travelogue rasa mahasiswa. Ada perjalanan yang menarik, tempat-tempat apik, dan kisah-kisah hangat dan menyentuh di dalamnya, disertai suka duka mahasiswa Indonesia di Belanda. Tidak lupa kisah cinta yang emosional yang membuat kita bertanya-tanya, siapa yang akan menikahi Lintang. Overall, a beautiful college student romance-slice of life travelogue.

Comments

Popular Posts