Blog The Book #6 : Cinta yang Marah - Aan Mansyur

Setelah puisi-puisinya menghiasi kisah romansa Rangga dan Cinta dalam film AADC? 2, Aan Mansyur kembali melahirkan satu buku yang secara desain menurut saya ironis dan agak sedikit tragis. Masih berkutat seputar cinta, Aan membawa kita sedikit lebih mundur ke zaman yang kata orang merupakan zaman terenak di Indonesia, meskipun runtuh secara dramatis - Orde Baru.

Dalam buku berjudul Cinta yang Marah, Aan menceritakan kisah cinta seorang pria dan perempuan yang kemungkinan, mengambil latar cerita di era 1998, ketika demonstrasi dan krisis sedang merebak. Terdapat total 21 buah puisi, yang bila dicermati dan diikuti dengan baik, kita akan memahami bahwa puisi pertama hingga terakhir merupakan satu kesatuan jalan cerita, sehingga puisi-puisi tersebut bukanlah puisi-puisi yang berdiri sendiri, melainkan membentuk jalan cerita dari awal hingga puisi ke-21.


Aan memosisikan tokoh "aku" disini adalah seorang perempuan (Karena tokoh "aku" menyebut payudaraku, sehingga diasumsikan sebagai perempuan. Ia menceritakan kisah-kisah bersama kekasihnya, sebelum 1998 hingga kekasihnya tinggal nama pada 1998, ia masih tetap mengenangnya. Apa yang berbeda dari buku-buku Aan sebelumnya adalah penggunaan kata "kau". Terasa sedikit kurang nyaman ketika dibaca bersama dengan keseluruhan puisi, namun itu berhasil ditutup penjabaran yang detail mengenai tiap kejadian yang dialami, apalagi tokoh dalam kisah ini hanya ada dua : aku dan kau, sehingga penjabaran tersebut berhasil membuat kita merasa bahwa "aku" selalu merasa dekat dan tidak pernah mau lepas dari tokoh "kau".

Salah satu hal yang menjadi kekhasan dan keunikan yang paling mencolok dari buku ini adalah desainnya. Buku ini didominasi oleh background potongan-potongan koran yang berisi berita era Orde Baru hingga awal Reformasi. Sesekali ada corak-corak tinta yang menghiasi. Beberapa background diwarnai merah dan beberapa lagi diwarnai abu-abu.

KESIMPULAN :
Cinta yang Marah adalah karya Aan yang lebih dewasa, matang, dan kuat dalam penceritaan. Puisi-puisinya sederhana, begitu mengalir dan tetap membutuhkan kewarasan untuk mengikuti permainan katanya. Sebuah jalinan indah tentang romansa dan sejarah yang penuh tragedi. Shakespeare's love tragedy on May 1998.

Comments

Popular Posts