Kehidupan Rahasia Seorang Introvert

Back in track! Setelah beberapa postingan mengenai review-review buku sebagai bagian tugas saya menjadi Duta Baca Tangerang 2017, saya ingin untuk kembali membagikan apa yang telah saya amati, rasakan, dan alami. Saya kembali ingin menceritakan kisah-kisah dengan elemen filosofi dan kehidupan yang mungkin saya rasa, kalian tunggu sejak lama. Saya tahu memang blog ini sudah tidak terlalu ramai seperti dulu, tapi saya akan tetap menulis di sini secara konsisten.

Kali ini, saya mau bicara bagaimana rasanya menjadi introvert.

Bukan introvert yang duduk sendiri dan tidak punya teman. Tapi, lebih kepada sisi-sisi seorang introvert yang jarang diketahui orang.

Terkadang ada beberapa orang yang bertanya kepada saya : "Apa enaknya sih sendiri?"

Biar saya jelaskan.

Introvert adalah tentang menjadi diri sendiri, tenggelam dalam diri dan jiwa sendiri, dan mencapai tingkat perenungan yang maksimal dan lebih nyaman berkata dalam hati. Begitu pula, ketika saya sendiri. Imajinasi, visi, mindfulness, semua hal itu seolah-olah membuat saya lebih bisa menikmati hidup. Banyak yang saya pikirkan dan imajinasikan. Tapi, hanya poin-poin penting yang terucap dari mulut saya. Mungkin beberapa orang akan mengatakan : "Justru hidup itu enaknya bareng-bareng, punya banyak temen, bisa solid."

Introvert juga punya teman. Tapi, metode interaksinya berbeda.

Sebagai seorang introvert, saya punya banyak teman kok. Tapi, saya tahu siapa yang bisa menjadi pendukung hidup saya, dengan siapa saya bisa klik, sehingga kadang saya sendiri memilih untuk bicara secara empat mata, atau bahkan kadang diskusi tertutup sehingga orang jarang tahu apa yang saya bicarakan, makanya saya agak kurang suka dengan orang yang ingin masuk ke dunia orang lain seenaknya.


Saya juga percaya, bahwa menjadi introvert sesungguhnya adalah menikmati atmosfer, ketenangan, dan masuk ke dalam lingkaran diri yang sepenuh jiwa. Ketika saya bisa mendengar hanya napas saya sendiri, ketika saya bisa berbicara sendiri dalam hati tanpa perlu suara orang lain, dan ketika saya mencipta fantasi dan khayalan pribadi, merekonstruksi mimpi-mimpi yang pernah saya impikan, seketika itu saya bisa menentukan tindakan dan menenangkan jiwa untuk tetap melaju dengan saya menjadi diri saya yang utuh.

Ada sesuatu yang cantik dan menggoda dari kesendirian - atau yang biasa dalam bahasa Inggris disebut sebagai solitude.

Inilah kata yang dapat merangkum  kehidupan saya sebagai seorang introvert. Ada nilai estetis yang abstrak dan tidak mampu diraba, cukup dirasa. Dan itu yang ditekankan oleh seorang introvert. Orang-orang introvert, dari kacamata saya yang juga seorang introvert, adalah mereka yang senang menikmati kesendirian melalui suasana, atmosfer, dan imajinasi dalam kepala, serta mampu mencapai titik maksimal ketika dalam suasana sendiri.

Dan itulah saya. Seorang penyendiri yang mencoba melawan setiap hari. Yang mencipta khayalan dan impian di waktu kosong, menikmati suasana di kala sepi. Yang mampu menjadi diri seutuhnya ketika sendiri.

"Solitude is the place of purification."
Martin Buber - Filsuf Jerman 

Comments

Popular Posts