Fokus : Indonesia Tidak Takut!

Baru 2 minggu kita jalani di 2016, sebuah berita mengejutkan mengguncang tanah air. Sebuah berita yang membuat kita harus lebih waspada, meningkatkan persatuan, kesatuan, dan meneguhkan keberanian.

Sarinah diserang teror bom.

Kronologis teror bom Sarinah dapat dibaca lewat infografis yang dikutip dari Tempo.co dibawah ini beserta keterangan singkatnya.


1. Sekitar pukul 10.55. Seorang lelaki melakukan serangan bom bunuh diri di dalam kedai kopi Starbucks, Menara Cakrawala, di seberang Sarinah. Selang beberapa saat, dua lelaki dengan menggunakan motor juga meledakkan diri di Pos Polisi perempatan Sarinah. Keduanya tewas, satu polisi terluka parah.

2. Ledakan membuat warga berkerumun di sekitar Pos Polisi.

3. Selang sekitar lima menit, terdengar suara tembakan dari kerumunan warga. Seorang warga terkapar. Pelakunya salah satu dari dua orang terduga teroris yang berada di antara massa. Posisi mereka agak di belakang kerumunan, di seberang jalan lokasi pos polisi. Salah satu pelaku berkaos hitam memakai tas merah, celana jins biru, dan topi hitam, juga menembak ke arah polisi. Polisi itu jatuh. Fotografer Tempo, Aditia Noviansyah, merekam detik-detik peristiwa ini.

4.Teroris lainnya menuju ke belakang mobil yang berhenti di tengah jalan. Pelaku ini memakai kaos biru, rompi hitam tas putih, celana hitam, dan topi hitam. Ia kemudian menembak polisi yang datang dari jarak dekat. Teroris ini kemudian bergabung dengan temannya dan masuk ke halaman Menara Cakrawala/Starbucks.

5. Dua pelaku menembak membabi buta. Mereka juga menembak dan menyandera dua orang di pelataran parkir Starbucks. Mereka melemparkan granat asap ke jalan.

6. Terjadi baku tembak dengan polisi yang berada di sekitar lokasi. Kedua pelaku tewas, setelah bom yang dibawanya meledak sekitar pukul 11.05. 

Apa yang saya ingin bahas adalah tentang keberanian sebuah bangsa, ketidakgentaran sebuah bangsa terhadap hal-hal menakutkan yang bahkan mampu mengancam nyawa mereka sendiri.

Bagi anda yang sudah menonton atau membaca berita, tentu sudah mengetahui bahwa meski ada 7 teroris yang meneror kawasan Sarinah, jalanan di sekitar Sarinah dan Starbucks dikerumuni banyak orang yang meski diancam oleh ledakan bom dan dentuman pistol yang mampu menggetarkan keberanian masing-masing orang, mereka tidak mundur. Mereka maju, tak gentar.

Selain itu, keberadaan & aksi heroik polisi-polisi yang berada di sekitar kawasan teror, menimbulkan baku tembak yang sengit antara para pengabdi keamanan dengan para peneror tersebut. Kawasan Sarinah tak ubahnya sebuah adegan Live Action. Namun, hanya dalam waktu 4 jam, polisi mampu mengakhiri perlawanan teroris tersebut.

Tapi, ada 1 peristiwa yang terjadi ketika semua orang mengalami ketegangan dalam menyaksikan baku tembak antara polisi dan teroris.

Seorang tukang sate masih tetap berjualan di Sarinah meski ada teror bom tak jauh dari tempatnya berjualan.

Inilah gambaran sebuah bangsa. Di dunia ini, teror dan ketakutan dapat disebarkan secara unpredictable dan dalam bentuk serta jumlah yang dahsyat dan masif. Namun, ketakutan hanyalah ilusi. Persatuan adalah realita yang mampu meruntuhkan dinding-dinding ketakutan tersebut. Hashtag #kamitidaktakut, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas, adalah simbol keberanian bangsa Indonesia yang tidak boleh diacuhkan begitu saja. Inilah simbol, bahwa teroris yang bersenjata, lengkap dengan bom dan peralatan berbahaya lainnya, kalah secara keberanian dan mental melawan bangsa yang tergabung dalam satu bendera, merah putih.

Atas nama bangsa Indonesia, saya menulis artikel ini.

"Di mana ada persatuan, di situ ada kemenangan."
Publilius Syrus - Penulis berpengaruh Suriah



Comments

Popular Posts