Seni (Dan Etika) Menonton Bioskop

3 hari menjelang pemutaran perdana Avengers : Infinity War, semua orang telah menumbuhkan hype masing-masing. Mengingat, inilah film pertama yang akan menampilkan gesekan dan pertarungan terbesar antara Earth's mightiest heroes dengan satu Mad Titan yang kita kenal sebagai salah satu villain terkuat sepanjang sejarah Marvel - Thanos. 

Maka dari itu, karena studio bioskop sudah pasti penuh karena film tersebut, mari kita bicara soal film dan seni (Dan etika) menonton.

Menonton film di bioskop, bagi saya, adalah salah satu cara pemenuhan hiburan yang paling paripurna, karena setiap genre film memiliki cara dan metode penghiburannya yang khasnya. Film horror menghibur dengan hantu dan terror, film action menghibur dengan gelaran aksi bertempo tinggi, film thriller menghibur dengan tensi cerita yang tegang. Maka dari itu, bisa disebut menonton film adalah hiburan yang unik.

Ketika sajian dan hiburannya menarik, tentu akan semakin menarik lagi jika fasilitas menontonnya juga menarik dan nyaman. Ruang tunggu yang nyaman, studio dengan kursi yang empuk, booth makanan dan minuman, teknologi hiburan paling mutakhir, dan sistem ticketing yang memudahkan. Dan apalagi, jika diisi oleh manusia yang beretika dan mengerti seni menonton film.

Tujuan kita ke bioskop adalah untuk cari hiburan yang sempurna. Kita ingin menikmati film dengan keheningan yang presisi, studio yang memadai, bersama manusia-manusia yang tahu aturan.

SO I WARNED YOU, DEAR MY FELLOW MOVIEGOERS. TURN OFF YOUR TEMPTING SMARTPHONE, SHUT YOUR MOUTH, AND GET YOUR EYES TO THE SCREEN. 
Christian Lim - Penulis Blog JantungRahasia 
Ada kalanya ketika proyektor studio menunjukkan judul film yang telah lulus sensor, banyak orang sudah menyiagakan kamera ponselnya untuk memasukkan sepotong gambar bertuliskan judul film lengkap dengan pernyataan "LULUS SENSOR". Upload IG. Done.

Apa faedahnya?!?

Hal-hal begitu sudah ada hukum pidananya! Kalau mau pamer, foto tiketnya saja!

Ada kalanya, hadir beberapa 'komentator' dalam studio bioskop. Protagonis hampir mati, diberikan komentar. Pemandangan dalam film bagus, diberikan komentar. Jalan cerita tidak sesuai keinginan, diberikan komentar. Ada yang jelek dan bagus, diberikan komentar.

Bisa diam?

Kalau mau bicara panjang lebar kiri kanan depan belakang, silakan komentar setelah film selesai. Silakan tulis opini di media sosial. Silakan tulis review filmnya jika anda punya blog. Silakan diskusi dengan teman-teman anda. Tapi setelah film selesai!

Ada kalanya pula, manusia-manusia yang doyan 'bersetubuh' dengan gawai mereka sendiri. Sekali dua kali buka ponsel untuk kepentingan darurat tidak masalah. Tapi kalau urusannya untuk main media sosial, chatting secara kontinu, atau bahkan main game, silakan anda pergi ke cafe. Bioskop, dengan studio yang hening dan gelap, adalah tempat yang secara tepat dibangun untuk menikmati sebuah film secara mendalam. Satu cahaya ponsel sudah bikin saya gerah selaku penonton film di bioskop.

Jadi, tolong, saya ingatkan buat kita semua. Buat semua yang doyan menonton film di bioskop, apalagi yang akan menonton Avengers : Infinity War, yang sudah pasti studio akan penuh, menontonlah dengan wajar. Duduk diam, kunci mulut, arahkan mata anda pada layar. Nikmati film yang ada dalam pandangan kita. Jangan ganggu hiburan orang lain dengan mulut cerewet anda atau ponsel yang menyilaukan. Jangan karena hal-hal sederhana, anda menodai pengalaman menonton manusia lain.

Terima kasih!

Comments

Popular Posts