Tentang Menulis
Selamat malam! Setelah lama tidak update blog karena berbagai tugas dan ujian kenaikan kelas yang menyerbu saya, akhirnya saya bisa menyuguhkan artikel terbaru saya malam ini. Setelah berbagai cerita mengenai petualangan saya ke Dieng dan pengalaman saya menjalani live in di Muntilan, saya akan kembali ke track awal blog ini, yaitu tetap menjelajahi kehidupan dan membagikan inspirasi dan kebijaksanaan. Dan kembali, saya akan membagikan kisah dan inspirasi kepada kalian semua, pembaca setia saya, dengan artikel yang kali ini bersifat agak personal. Kali ini, saya akan membahas mengenai : menulis.
Seberapa personal kegiatan menulis dengan saya? Sangat personal. Bahkan saya dapat menyebut bahwa menulis adalah bagian kehidupan saya. Menulis adalah setengah jiwa yang saya miliki. Menulis adalah identitas dan jati diri saya.
Namun, saya harus bilang menulis memang tidak mudah. Seperti yang dikatakan banyak orang, mulai menulis itu sangat berat, karena menulis pada dasarnya adalah menuangkan suatu ide, pengalaman, dan perspektif dunia dari diri kita sendiri. Dan kita butuh hal-hal itu : ide, pengalaman, dan pandangan tentang dunia serta berbagai hal lainnya.
Hal yang menghambat seseorang untuk menulis adalah karena mereka berpikir terlalu keras apa yang ingin mereka tulis. Sebenarnya mencari hal-hal yang saya sebutkan di atas itu mudah. Tetapi, banyak orang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berpikir tentang hal yang spesifik dari suatu ide yang ingin ditulis. Misalkan : Ketika kita memiliki ide menulis mengenai cinta, maka kita akan berpikir spesifik mengenai cinta seperti apa yang ditulis, apakah tentang kisah yang bahagia atau patah hati, lalu bagaimana kata-kata yang ditulis.
Mulailah dengan sendirinya. Nikmati flow penulisan yang berdasar dari ide yang kalian miliki. Ketika hasilnya sudah selesai, maka kalian bisa melakukan evaluasi atau perbaikan terhadap pilihan kata (diksi), struktur kalimat, dan penggunaan kata hubung.
Dari hasil penulisan itu, lama kelamaan akan membentuk kebiasaan dan menciptakan writing style. Jadi, dengan menulis secara sederhana dan langsung itu, kita bisa menghasilkan gaya menulis dan ciri khas sendiri. Atau jika memang merasa cara menulis kita biasa, kita bisa membaca beragam jenis buku mulai dari novel, kumpulan puisi, self development, dan lain sebagainya, untuk memperbanyak pilihan kata yang bisa digunakan.
Jika kalian memang ingin menulis tetapi sulit untuk memulainya, hal sederhana di atas bisa diterapkan langsung, dan itu berasal dari pengalaman saya sendiri. Tapi, sebelum hal di atas bisa kita mulai, ada baiknya kita menelaah lebih dalam apa itu menulis menurut saya.
Secara filosofis.
Bagi saya, menulis adalah tentang membagikan dunia kepada orang-orang dari sudut pandang kita masing-masing. Menulis mampu menyajikan dunia yang kita lihat ke dalam kepala tiap orang yang membaca tulisan kita. Bahkan, saya meyakini bahwa dengan menulis, kita memicu dan mendorong seseorang untuk berpikir, berimajinasi, dan menciptakan ilustrasi dan dunia di kepala mereka sendiri.
Jika kita menulis puisi, maka kita harus bisa membuat pembaca merasa terikat secara emosional, tergetar, dan tergerak. Jika kita menulis tentang artikel atau kritik, hendaknya dapat membuat seseorang untuk bisa berpikir dan mempertimbangkan mana yang baik dan buruk. Jika kita menulis tentang ulasan dan analisa, sebaiknya memberikan penilaian dan penjelasan yang logis, evaluatif, dan membangun, bukannya menghina segala kekurangan dari suatu hal dan mencacinya. Dan jika ingin menulis tentang cerita atau novel, maka cerita tersebut selain memberikan entertainment, juga harus memberikan moral dan pesan yang positif bagi pembacanya.
Hal-hal seperti propaganda, artikel provokasi dan cacian, dan yang sekarang ini sedang menjadi tren, yaitu hoax, bukan merupakan tulisan sejati. Hal-hal tersebut bukan tulisan, melainkan alat dan perantara bagi beberapa orang dan kelompok demi keuntungan pribadi.
Menulis menjadi sesuatu yang krusial ketika kita ingin membagikan pikiran kita terhadap suatu peristiwa atau ide dan ketika kita ingin membangun manusia. Saya percaya menulis juga bagian dari membangun manusia dan mengembangkan pikiran mereka. Yang terpenting adalah jangan pernah menulis atas dasar berusaha meyakinkan orang lain tentang kebenaran tulisan kalian. Menulislah karena memang ada hal yang perlu dibagi, diceritakan kepada pembaca. Biar pembaca sendiri yang memahami dan mempertimbangkan tentang tulisan kita.
Bagi para pembaca (Termasuk saya), ada baiknya untuk bisa lebih mempertimbangkan dan membuktiktan kebenaran dari suatu tulisan. Sebuah karya tulisan ada baiknya lebih dipikirkan, dianalisa, serta dipertimbangkan, bukan hanya sekedar percaya secara tiba-tiba dan langsung mengangguk-anggukkan kepala. Yang kita perlukan sebagai sebuah pembaca bukan hanya kehausan akan pengetahuan, tetapi juga kebijaksanaan untuk dapat mempertimbangkan.
Izinkan saya untuk menutup artikel ini secara sederhana.
"Menulis berarti berbagi. Itu adalah keadaan manusia untuk mau membagikan berbagai hal - Pemikiran, ide, dan pendapat."
Paulo Coelho - Penulis The Alchemist
Comments
Post a Comment