My Biggest Dream : Hiking!
Maafkan saya, kawan-kawan! Saya baru sempat meng-update blog ini sekarang, karena kesibukan mengikuti berbagai acara dan lomba di sekolah dan luar sekolah. Dan kali ini saya mau membahas mengenai salah satu mimpi terbesar saya, dengan begitu banyak pelajaran yang bisa saya share dengan kalian semua.
Kalau kita berbicara Hiking, maka kita akan bicara soal gunung. Ya, gunung. Saya seringkali pergi ke Puncak atau Bandung dan di sepanjang jalan tol, dari kejauhan saya bisa melihat gunung dan dataran tinggi menghampar di depan mata, menyajikan siluet indah yang memicu pikiran saya untuk berpikir tentang indahnya gunung, hijaunya alamnya, sejuknya udara. Ah indahnya.
Suatu waktu, saya mengajak ayah saya untuk hiking. Tapi, ayah saya berkata bahwa kondisi fisik saya harus kuat(Mengacu pada tubuh saya yang kurus) dan saya butuh persiapan yang matang. Nah, pada akhirnya, saya lagi-lagi, cuma bisa lihat-lihat pemandangan alam, seperti artikel sebelumnya.
Saya adalah orang yang homey, artinya orang rumahan. Saya sebenarnya ingin sekali keluar rumah. Namun, apa daya, tugas melarang saya melangkahkan kaki dari pintu rumah, waktu mempersingkat satu hari saya.
Dan, kembali, foto-foto inilah yang makin memperbesar mimpi dan keinginan saya untuk hiking.
Silakan terka. Apa gambar ini?
Taburan bintang yang berkelap-kelip indah di atas langit malam yang begitu jernih dan menghangatkan hati yang berada di atas salah satu gunung paling terkenal di Indonesia dari Jawa Timur. Ya, Gunung Bromo.
Saya bisa membayangkan betapa indahnya pemandangan jika saya mendaki. Menikmati salah satu kreasi terindah hasil tangan Sang Pencipta, karya seni agung yang begitu menenangkan jiwa. Indah dipandang, pantas dikenang. Saya berimajinasi serunya mendaki jalur berbukit, berbatu, diiringi angin-angin yang terus menyemangati jiwa. Bersatu dengan alam, melepaskan sesak yang begitu kelam, menikmati lukisan indah di langit malam. Selain itu, saya juga membayangkan, bagaimana serunya hidup sederhana di alam bebas. Izinkan saya membiarkan emosi lepas!
Dari mimpi saya, kita belajar bahwa, jika waktu belum mengizinkan kita untuk menjelajahi dunia, biarlah kita tetap bermimpi. Marilah menikmati kehidupan yang ada, meski segenap rintangan adalah santapan sehari-hari kita. Tidak apa kita tak mampu menjelajahi dunia, sebab waktu tak pernah melarang kita berimajinasi dengan begitu bahagia. Jika kita belum bisa menjelajahi dunia, itu berarti bahwa kita diharuskan mempersiapkan segala sesuatunya, agar ketika kita melihat dunia, kita siap dengan segala hal yang kita butuhkan.
Tuhan tidak pernah melarang kita melihat karya terbesar-Nya, tapi ia sedang meminta kita untuk bersiap-siap. Tuhan masih mempersiapkan skenario terbaik bagi kita agar kita dapat melihat dunia di saat yang tepat, dengan kisah yang tepat dan tak mampu dibelokkan waktu.
Kalau kita berbicara Hiking, maka kita akan bicara soal gunung. Ya, gunung. Saya seringkali pergi ke Puncak atau Bandung dan di sepanjang jalan tol, dari kejauhan saya bisa melihat gunung dan dataran tinggi menghampar di depan mata, menyajikan siluet indah yang memicu pikiran saya untuk berpikir tentang indahnya gunung, hijaunya alamnya, sejuknya udara. Ah indahnya.
Suatu waktu, saya mengajak ayah saya untuk hiking. Tapi, ayah saya berkata bahwa kondisi fisik saya harus kuat(Mengacu pada tubuh saya yang kurus) dan saya butuh persiapan yang matang. Nah, pada akhirnya, saya lagi-lagi, cuma bisa lihat-lihat pemandangan alam, seperti artikel sebelumnya.
Saya adalah orang yang homey, artinya orang rumahan. Saya sebenarnya ingin sekali keluar rumah. Namun, apa daya, tugas melarang saya melangkahkan kaki dari pintu rumah, waktu mempersingkat satu hari saya.
Dan, kembali, foto-foto inilah yang makin memperbesar mimpi dan keinginan saya untuk hiking.
Silakan terka. Apa gambar ini?
Taburan bintang yang berkelap-kelip indah di atas langit malam yang begitu jernih dan menghangatkan hati yang berada di atas salah satu gunung paling terkenal di Indonesia dari Jawa Timur. Ya, Gunung Bromo.
Saya bisa membayangkan betapa indahnya pemandangan jika saya mendaki. Menikmati salah satu kreasi terindah hasil tangan Sang Pencipta, karya seni agung yang begitu menenangkan jiwa. Indah dipandang, pantas dikenang. Saya berimajinasi serunya mendaki jalur berbukit, berbatu, diiringi angin-angin yang terus menyemangati jiwa. Bersatu dengan alam, melepaskan sesak yang begitu kelam, menikmati lukisan indah di langit malam. Selain itu, saya juga membayangkan, bagaimana serunya hidup sederhana di alam bebas. Izinkan saya membiarkan emosi lepas!
Dari mimpi saya, kita belajar bahwa, jika waktu belum mengizinkan kita untuk menjelajahi dunia, biarlah kita tetap bermimpi. Marilah menikmati kehidupan yang ada, meski segenap rintangan adalah santapan sehari-hari kita. Tidak apa kita tak mampu menjelajahi dunia, sebab waktu tak pernah melarang kita berimajinasi dengan begitu bahagia. Jika kita belum bisa menjelajahi dunia, itu berarti bahwa kita diharuskan mempersiapkan segala sesuatunya, agar ketika kita melihat dunia, kita siap dengan segala hal yang kita butuhkan.
Tuhan tidak pernah melarang kita melihat karya terbesar-Nya, tapi ia sedang meminta kita untuk bersiap-siap. Tuhan masih mempersiapkan skenario terbaik bagi kita agar kita dapat melihat dunia di saat yang tepat, dengan kisah yang tepat dan tak mampu dibelokkan waktu.
"The biggest adventure you can take is to live the life of your dreams."
Oprah Winfrey - Talk Show Presenter, Actress, Producer.
Comments
Post a Comment